Rabu 25 Nov 2015 19:45 WIB

Baca Peta Jalan Menuju Hidup Bahagia

Berbuat baik pada orang lain bisa meningkatkan rasa bahagia dalam diri penolong.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator sekaligus kiat-kiat meraih hidup bahagia dapat diukur dan diraih dengan memaknai lima peta jalan (road map) hidup bahagia. Karena, hidup bahagia itu tidak instan, tetapi perlu proses, usaha sungguh-sungguh, kesabaran, sekaligus menghendaki pendidikan hati.

Poros kebahagiaan itu berpangkal pada hati yang bersih dan mendapat "sinyal kuat" dari pencerahan spiritual karena kedekatan dan keintiman kita kepada Allah SWT. Lima peta jalan menuju hidup bahagia itu adalah sebagai berikut.

Pertama, berusaha untuk selalu hidup sesuai tuntunan syariat Islam, tidak menyalahinya, baik dalam hidup sebagai individu, bermasyarakat, maupun bernegara. Sistem ajaran Islam harus diyakini sebagai way of life yang dapat membahagiakan hidupnya. Tidak ada celah dan ruang dalam diri Muslim untuk meragukan syariat Islam.

"Siapa mencari agama (syariat) selain Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu), dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (QS Ali Imran [3]: 85). Orang yang merugi, berarti tidak bahagia dunia dan akhirat.

Kedua,  ta'allum (belajar), tadabbur (bermenung), dan tafakkur (berpikir). Manusia dikaruniai akal, antara lain, untuk belajar memahami dan menyelami hakikat eksistensinya agar hidupnya bermakna, bermenung agar dapat selalu berintrospeksi diri, dan berpikir agar dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Hidup bahagia adalah hidup yang dijalani dengan senantiasa belajar, mengembangkan ilmu, memahami ayat-ayat Allah Alquran maupun dalam semesta raya. Dengan semua itu, Muslim tidak hanya meneladani sifat Allah, al-'Alim (Mahaberilmu), tapi juga memacu dirinya untuk meraih prestasi dan kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement