Rabu 25 Nov 2015 11:43 WIB

Sudah Bersertifikat Halal, Mengapa Solaria Diterpa Isu Bumbu Babi?

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Salah satu gerai Solaria (ilustrasi)
Foto: jurnal3.com
Salah satu gerai Solaria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)  masih menganalisis laporan temuan bumbu yang diduga mengandung unsur babi di restoran Solaria, Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Bahwa informasi dari Balikpapan kita pakai sebagai dasar untuk mengambil tindakan lanjut. Tapi belum bisa dipakai sebagai langkah untik pengambilan keputusan. Jadi belum ada kesimpulan," ujar Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, Rabu (25/11).

Ia menjelaskan, LPPOM MUI telah mengumpulkan sampel-sampel dari Solaria pusat maupun daerah. Termasuk sampel dari cabang Balikpapan. Menurutnya, data awal yang menyebutkan Solaria Balikpapan mengandung unsur babi berasal dari Dinas Peternakan dan Kelautan Kota Balikpapan, bukan dari MUI Balikpapan.

Solaria, ujarnya, sudah memiliki sertifikat halal dari LPPOM MUI. Maka, LPPOM MUI melakukan pengawasan terhadap perusahaan tersebut.

Dari hasil pengawasan selama ini, ujar Lukmanul, LPPOM MUI tidak menemukan adanya hal-hal yang mencurigakan atau bahkan positif babi. Solaria yang berstatus perusahaan pribadi pun selalu mengirimkan bahan baku, termasuk bumbunya dari pusat.

"Nah kalaupun disana disebutkan terbukti positif kita harus tahu betul ini terjadinya dimana. Apakah itu sebagai pencemaran atau hal lain. Atau ada perbedaan analisa. Ini yang kita sedang telusuri," katanya.

Menurutnya, LPPOM MUI sedang melakukan percepatan analisis agar hasilnya segera  diketahui oleh masyarakat. Rencananya, hasil analisis  disampaikan dalam kurun waktu dua hari kedepan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement