REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai kartun dapat menjadi media yang strategis untuk pengenalan gagasan santri. "Jadi tidak hanya dijelaskan lewat penjelasan yang berat. Kartun merupakan media yang sangat strategis untuk menyampaikan keberagamaan, keindonesiaan, dan utamanya santri," ujar Lukman, Senin (24/11).
Lukman mengatakan, saat ini perlu ada upaya untuk mengkampanyekan Islam yang santun. Menurutnya, urgensi itu semakin kuat seiring dengan munculnya paham yang mengatasnamakan Islam tapi justru bertolak belakang. "Islam disampaikan dengan cara yang bertolak belakang. Menolerir tindak kekerasan dan saling menumpahkan darah," ujar Menag. (Baca Juga: Menag: Santri tak Suka Humor Perlu Dipertanyakan).
Dengan tantangan itu, ujarnya, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk merespons fenomena tersebut. Jika di Prancis, kartun justru menimbulkan persoalan, ia berharap kartun di Indonesia justru menguatkan toleransi.
"Santri tidak mengenal kata menyerah. Selalu mengandalkan kemampuan berpikir dan merespons dengan nilai agama yang jadi panutannya," ujar Lukman.