Jumat 20 Nov 2015 18:17 WIB

Persis Tolak Kekerasan dan Terorisme

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Pasukan militer Prancis memperketat penjagaan Kota Paris.
Foto: Reuters
Pasukan militer Prancis memperketat penjagaan Kota Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Islam (Persis) menolak tindakan kekerasan dan terorisme dalam proses dakwah Islam. Spirit itu akan dimatangkan dalam Muktamar XV Persis di Jakarta mulai 21 hingga 23 November 2015.

"Dakwah harus disebarkan dengan rahmatan lil alamin," ujar Ketua Umum PP Persis Maman Abdurrahman kepada Republika.co.id, Jumat (20/11).

(Baca juga: Persis Dirikan Universitas)

Maman mengatakan, jihad merupakan hal penting dalam semangat gerak Persis. Kata jihad pun tercantum dalam tema muktamar kali ini. Muktamar XV Persis mengusung tema "Dinamisasi Jihad Jam'iyyah dalam Menghadapi Tantangan Dakwah".

Maman mengatakan, Persis memaknai jihad dalam semangat mewujudkan rahmat bagi semesta alam. Hal itu, dimaknai secara utuh oleh jamaah Persis. Karenanya, bentuk kekerasan terlebih lagi terorisme tidak ada dalam gerakan Persis.

(Baca juga: Persis Desak Pemerintah Dirikan KBRI di Palestina)

Meski begitu, bukan berarti Persis lembek dalam menyikapi suatu persoalan. "Persis akan tetap tegas menindak upaya pelemahan Islam dengan argumen-argumen kuat," ujar Maman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement