Jumat 20 Nov 2015 05:30 WIB

Muhammadiyah Hadirkan Dakwah Berkemajuan

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato Milad Muhammadiyah ke 106 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat Resepsi Milad Muhammadiyah, Rabu (18/11).
Foto: Foto: Nico Kurnia Jati
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato Milad Muhammadiyah ke 106 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat Resepsi Milad Muhammadiyah, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan Muhammadiyah ke depan dituntut untuk menghadirkan dakwah yang lebih maju. Yaitu dakwah Islam berkemajuan sebagaimana prinsip gerakan Muhammadiyah.

"Pandangan Islam berkemajuan merupakan wawasan Muhammadiyah sejak awal berdiri, yang secara sistematik telah dirumuskan dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah di abad kedua ini," kata Haerdar Nashir pada Resepsi Milad Muhammadiyah ke-106 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (18/11) malam.

Gerakan dakwah dan tajdid yang dikembangkan Muhammadiyah, menurut Haedar Nashir, dilakukan untuk menciptakan Indonesia yang berkemajuan.

Sementara itu mantan Ketua PP Muhammadiyah, Amien Rais, yang hadir dalam kesempatan itu meminta agar Muhammadiyah ke depan bisa terus berperan untuk meningkatkan peran dakwahnya., yaitu untuk mencerahkan peradaban bangsa.

"Saat ini banyak ragam bentuk ketidakberadaban mewarnai ruang publik. Dan ini tantangan Muhammadiyah ke depan," ujar Amien Rais.

Ketidakberadaban ini, menurut Amien, antara lain maraknya tindaan rasis, diskriminasi, dan kekerasan. Bahkan menurutnya, sebagian masyarakat saat ini dengan mudah melenyapkan nyawa sesama tanpa perikemanusiaan.

"Nilai-nilai kasih sayang, persaudaraan, dan sopan santun di masyarakat mengalami penurunan. Karena itulah, Muhammadiyah harus bisa meningkatkan perannya untuk bisa mencerahkan keadaban bangsa," kataya.

Amien berharap, ke depan kader-kader Muhammadiyah perlu mempertajam rasa peduli dengan kondisi Indonesia saat ini, khususnya dalam dunia Islam.

“Berbagai godaan dalam permainan politik, dan bisnis yang tidak baik, turut memengaruhi sari pati kehidupan dunia Islam saat ini,'' ungkap Amien Rais.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement