REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin bertemu dengan dua tokoh Jepang yaitu mantan perdana menteri Yoshihiko Noda dan utusan khusus PM Jepang untuk Asia Tenggara Yutaka Limura untuk membahas hubungan Indonesia-Jepang.
"Pertemuan tersebut membahas upaya peningkatan hubungan bilateral Jepang-Indonesia, baik pada tingkat pemerintah dengan pemerintah, rakyat dengan rakyat, dan rakyat dengan pemerintah, terutama antara masyarakat madani Indonesia dengan Jepang," ujar Din melalui siaran pers
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berada di Jepang untuk kunjungan delapan hari atas undangan Sasakawa Peace Foundation, sebuah lembaga perdamaian yang berada di bawah naungan Nippon Foundation. Din juga membahas hubungan yang sudah berlangsung cukup baik selama ini dengan dengan mantan PM Noda yang sudah bersahabat dengannya sejak lama.
Noda pernah berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah tiga kali sejak 2008 sebelum Noda menjadi menetri kemudian PM Jepang. "Walaupun partainya tidak sedang berkuasa, Noda berjanji mendorong upaya peningkatan investasi Jepang ke Indonesia," kata Din, seraya menyambut baik rencana ekspor daging sapi Jepang dan bekerja sama dengan MUI untuk sertifikasi halal.
Dengan Yutaka Limura, Din membahas peningkatan hubungan kerja sama Jepang-Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan dan perdagangan. Din sempat menangkap nuansa kekecewaan Jepang atas pembatalan rencana proyek kereta api cepat, namun disepakati hubungan bilateral kedua negara harus tetap terus ditingkatkan apalagi Jepang adalah negara investor terbesar di Indonesia.
"Kami (Din dan Yutaka Limura) sependapat bahwa hubungan Jepang-Indonesia adalah penting dan strategis dalam mendorong kebangkitan Asia Timur menjadi kawasan pertumbuhan masa depan, dengan kesejahteraan dan keadilan bagi bangsa-bangsa yang berada di wilayahnya," tandas Din yang juga pendiri dan ketua lembaga perdamaian Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) ini.
Selama kunjungan yang didukung Sasakawa Peace Foundation melalui program Opinion Leaders of Asia ini, Din juga bertemu dengan sejumlah akademisi, agamawan, dan pengusaha Jepang, dan berdialog dengan seratusan tokoh Jepang dari berbagai kalangan.