Jumat 30 Oct 2015 17:51 WIB
Pelecehan Jilbab

'Setelah Terkena Batunya, Baru Pelaku Kejahatan Memakai Jilbab'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Joko Sadewo
Artis AA yang diduga terlibat dalam pidana prostitusi pun tiba-tiba berjilbab saat menjadi saksi di pengadilan
Foto: .
Artis AA yang diduga terlibat dalam pidana prostitusi pun tiba-tiba berjilbab saat menjadi saksi di pengadilan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alasan seorang pelaku kejahatan wanita yang tiba-tiba mengenakan jilbab tidak dapat digeneralisasi. Sebagian ada yang benar-benar insyaf, sebagian lagi sekadar kepura-puraan.

Bagi mereka yang berjilbab karena insyaf, awalnya mungkin mereka merasa tidak menghiraukan perintah Allah SWT. "Setelah terkena 'batunya', baru mereka jadi tersadar," kata Ketua Umum Persatuan Islam Istri (Persistri) Titin Suprihatin kepada Republika.co.id, Jumat (30/10).

Sebaliknya, mereka yang menjadikan jilbab sebagai kamuflase biasanya bertujuan memperoleh pandangan positif dari masyarakat. "Supaya dianggap orang baik," ucapnya.

Mereka berharap mendapat keringanan tuduhan, tidak diperberat oleh tekanan publik, dan mencari simpati orang banyak. Para tersangka atau terdakwa pelaku kejahatan ingin menggiring opini publik agar berpikiran bahwa tuduhan yang dialamatkan pada oknum tersebut keliru.

Titin berharap, pemahaman pemakaian jilbab sama dengan kewajiban shalat. Artinya, kewajiban tersebut harus sama-sama dilakukan. "Para tersangka ataupun terdakwa jangan hanya memakai jilbab saja, tapi shalatnya ditinggalkan. Dua-duanya harus dijalankan," ucap Titin.

Saat ini, sebagian Muslimah belum menjilbabi dirinya dengan alasan hal itu tidak terdapat dalam rukun Islam. Padahal, meski tidak terdapat dalam rukun Islam, menutup aurat merupakan kewajiban Muslimah. "Alangkah salahnya apabila tidak berkerudung, tapi juga tidak shalat," kata Titin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement