Kamis 29 Oct 2015 22:32 WIB

Din Bertemu Dua Tokoh Jepang, Bahas Apa?

Din Syamsuddin bersama  Mantan PM Jepang Yoshihiko Noda
Foto: Istimewa
Din Syamsuddin bersama Mantan PM Jepang Yoshihiko Noda

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertemu dua tokoh Jepang, yakni Mantan PM Jepang Yoshihiko Noda dan Yutaka Iimura, Utusan Khusus PM Jepang untuk Asia Tenggara. Pada pertemuan yang dilakukan terpisah, ketiganya membahas masalah kebangkitan Asia Timur dan Hubungan Indonesia-Jepang.

Kepada Din, Mantan PM Noda berjanji mendorong peningkatan investasi Jepang ke Indonesia. Seperti rencana ekspor daging sapi Jepang (wagyu) ke Indonesia. Din yang mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah menyamnut baik rencana itu. Din mendoakan agar Partai Demokrat memenangkan pemilu Jepang sehingga Noda dapat berkunjung ke Indonesia dan dapat kembali menikmati kuliner seafood di Pencenongan, Jakarta.

Pada pertemuan dengan Yutaka Iimura, Din juga membahas peningkatan hubungan kerjasama Jepang-Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan dan perdagangan. Din menangkap rona kekecawaan Jepang atas "pembatalan" rencana proyek KA cepat Jakarta-Bandung.

Kedua tokoh sependapat bahwa hubungan Jepang-Indonesia adalah vital dan strategis dalam mengarahkan kebangkitan Asia Timur menjadi kawasan pertumbuhan masa depan dengan kesejahteraan dan keadilan bagi bangsa-bangsa penghuninya.

Din Syamsuddin berada di Jepang untuk kunjungan delapan hari atas undangan Sasakawa Peace Foundation, sebuah lembaga di bawah naungan Nippon Foundation yg berpengaruh di Jepang. Sasakawa Peace Foundation sejak tahun lalu mengundang seorang tokoh Asia sebagai tamu kehormatan dalam Program Opinion Leaders of Asia.

Pada tahun lalu diundang Dr. Surin Pitsuwan, Mantan Sekjen Asean, dan tahun ini Prof. Din Syamsuddin, tokoh Muslim dari Indonesia. Selama berada di Jepang, Din diagendakan berkunjung ke Tokyo, Hiroshima, Kyoto, dan Kobe.

Selain bertemu dengan para pejabat tinggi Jepang, Din juga bertemu dgn sejumlah akademisi, agamawan, dan pengusaha Jepang, dan para hari terakhir berdialog dgn seratusan tokoh Jepang dari berbagai kalangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement