Rabu 28 Oct 2015 17:43 WIB

Lembar Sejarah Perkembangan Islam di Madinah

Masjid Qiblatain.
Foto: Republika/Tommy Tamtomo/ca
Masjid Qiblatain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madinah al-Munawarah dikenal sebagai kota Nabi SAW. Karena di kota inilah dimulainya sejarah perkembangan Islam, selepas hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Dan kota ini banyak meninggalkan lembaran sejarah yang sangat panjang.

Mulai dari sistem pemerintahan Islam, politik, ekonomi, peradilan, pembinaan akhlak, dan lain sebagainya. Dan secara keseluruhan, Rasulullah memulainya dari Masjid Nabawi. Selain Masjid Nabawi, tempat-tempat bersejarah yang ada di Madinah, antara lain :

 

* Masjid Quba

Ketika Nabi SAW bersama Abu Bakar RA melakukan hijrah, sesaat sebelum tiba di Madinah, Rasul tinggal di daerah Quba, sekitar dua mil dari Madinah. Rasul SAW menetap di daerah ini selama beberapa hari. Menurut Hanafi al-Malawi dalam bukunya Tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah SAW, Nabi SAW tinggal di Desa Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang dikenal sebagai Masjid Quba. Masjid ini dibangun dengan dasar ketaatan dan ketakwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT. (QS At-Taubah [9]: 108.

Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan dari Tirmidzi RA, melakukan shalat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melakukan umrah. Seperti disebutkan dalam Sahih Bukhari, Nabi SAW biasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki atau jika tidak seminggu sekali. Abdul bin Umar biasa mengikuti sunah ini.

 

Selama berada di Quba, jelas Al-Mahlawi, Rasul SAW tinggal di rumah Kultsum bin al-Hadam bin Amr al-Qais, seorang lelaki tua yang masuk Islam sebelum Rasul hijrah ke Yatsrib (sekarang Madinah). Para sejarawan menyebutkan, tanah yang menjadi lahan pembangunan Masjid ini mulanya adalah lapangan milik Kultsum bin Hadam, yang biasa digunakan untuk menjemur kurma.

Masjid Quba pernah mengalami kerusakan pada masa pemerintahan Usman ibn Affan RA kemudian ia melakukan renovasi pada beberapa bangunan Masjid. Pada masa Abdul Malik bin Marwan dilakukan perluasan bangunan Masjid Quba.

 

Ketika masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz RA mengembangkan Masjid Quba dan memperluas serta memperkokohnya dengan batu-batu kapur, membuat kubah-kubah dari batu dan di tengahnya di pasang tiang dari besi dan timah. Ia juga menghiasinya dengan mozaik, membuat menara, mengatapinya, dan menjadikan bagian masjid menjadi lebih luas dan lapang.

 

Seiring perjalanan waktu, masjid ini sempat dilakukan perbaikan lagi pada masa Jamaluddin Al-Ashfahani, seorang menteri Bani Zanki dari Kerajaan Mosul, tahun 555 H. Kemudian sempat dilakukan renovasi lagi pada masa Dinasti Usmaniyah hingga Suudiyah, sekarang ini.

 

* Masjid Qiblatayn

Dinamakan demikian, karena inilah masjid pertama dan satu-satunya yang Masjid yang mempunyai dua kiblat. Kiblat pertama menghadap ke Baitul Maqdis (Masjid al-Aqsa), dan kedua menghadap ke Masjid al-Haram. (QS Al-Baqarah [2]: 144).

 

Sebelum bernama Qiblatayn, dahulunya masjid ini bernama masjid bani Salamah. Masjid ini terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. Masjid ini mempunyai lapangan terbuka dan beratap hanya pada bagian tempat shalat.

Di dekat Masjid Qiblatayn, terdapat telaga yang diberi nama Sumur Rumah, sebuah sumber air milik orang Yahudi. Mengingat pentingnya air untuk masjid dan kebutuhan jamaah untuk berwudhu, maka atas anjuran Rasul SAW, Usman bin Affan menebus telaga tersebut seharga 20 dirham dan mewakafnya untuk kepentingan umat.

 

Dalam Ensiklopedi Islam, disebutkan, pada perkembangannya, renovasi dilakukan beberapa kali, sejak zaman Umayyah, Abbasiyah, Utsmaniyah hingga zaman pemerintah Arab Saudi sekarang ini. Pemugaran atap dilakukan pada 893 H. Kemudian Sultan Sulaiman, pemimpin Kerajaan Arab Saudi pada 950 H melakukan perluasan dan pembangunan dengan konstruksi baru, dengan tetap memberi tanda pada kedua mihrab yang menjadi ciri khasnya.

 

* Masjid Jumat

Terletak sekitar satu kilometer (km) dari arah utara Masjid Quba. Bani Salim biasa tinggal di sana. Nabi SAW pernah memimpin shalat Jumat di lokasi ini dalam perjalanannya dari Quba ke Madinah.

 

* Masjid Al-Ghamma

Terletak di barat dekat Masjid Nabi dan Nabi SAW pernah memimpin shalat Id di tempat ini.

 

Masjid Al-Ijabah

Masjid ini terletak dekat Rumah Sakit Anshar. Rasul SAW juga pernah shalat di Masjid ini.

 

* Makam Baqi

Merupakan lokasi pemakaman umat Islam. Di dalamnya terdapat makam para sahabat yang syahid di medan pertempuran, para perawi hadis, Usman Ibn Affan, dan juga keluarga Rasul, seperti Fatimah, Rukayyah, Ummu Kultsum, Zainab, dan istri Rasulullah SAW, kecuali Khadijah RA dan Maimunah RA.

 

Selain beberapa lokasi di atas, di Madinah juga banyak terdapat sejumlah tempat bersejarah lainnya, seperti Masjid Abi Dzar, masjid Rayah, Masjid Mustarah, Masjid Syaikhan, Masjid Bani Haram, serta balai (Sakifa) Bani Saadah.

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement