REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Islam Negeri (UIN) Malang akan menggelar International Conference on Islamic Scholars (ICIS) pada 23-25 November untuk mengenalkan Islam yang damai di Indonesia.
Menurut Rektor UIN Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo, Indonesia memiliki keberagaman agama namun tetap dapat menjaga kedamaian di Tanah Air.
"Menggelorakan pada dunia tentang Islam ramah yang kita miliki. Sebab, saat ini dunia sebagian sedang bergejolak dan pergolakan itu muncul dari isu-su agama. Dunia sekarang sedang melihat Indonesia yang keberagamannya cukup tinggi tetapi damai," kata Mudjia di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (26/10).
Mudjia pun berharap dengan digelarnya konferensi internasional ini dapat mengenalkan Islam yang penuh damai di dunia. Acara ini merupakan kerjasama antara negara Jerman, UIN Malang, serta organisasi milik Hasyim Muzadi yakni ICIS.
"Kita undang para perwakilan negara-negara yang saat ini mahasiswanya ada di UIN Malang untuk menunjukkan pada dunia Islam yang kita ajarkan pada mereka," ungkap Mudjia menambahkan.
Lebih lanjut, Mudjia mengatakan konferensi ICIS dimaksudkan untuk lebih mempererat hubungan antara agama dengan negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla, sambung dia, mendukung acara yang bertujuan untuk mengenalkan Islam yang damai di mata internasional.
"Beliau menganggap ide ini sangat bagus. Dan memang betul momentumnya tepat, sebab menurut beliau setelah kunjungan ke mana-mana pertanyaannya sekarang adalah mengapa Islam di Indonesia bisa rukun, bisa damai walaupun ada percik-percik biasa," jelas Mudjia.