REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) menganggap penyebaran paham radikal mulai menyasar kalangan anak muda terdidik.
“Dewasa ini, propaganda dan ajakan kekerasan yang disebarkan oleh kelompok radikal ISIS tidak hanya menyasar pada kalangan menengah ke bawah. Kalangan terdidik pun menjadi target dan sasaran rekrutmen,” jelas Sekjen Pengurus Pusat FKDMI M Nur Huda, Ahad (18/10).
Beberapa contohnya, kalangan generasi muda di beberapa negara mayoritas Muslim telah meninggalkan negaranya untuk berangkat ke Irak dan Suriah. Hal yang sama, ujar Huda, juga terjadi di kalangan generasi muda di Indonesia. Beberapa pemuda dan mahasiswa dari perguruan tinggi dilaporkan hilang secara misterius dan di antaranya dilaporkan bergabung dengan ISIS.
Demi pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun bekerja sama dengan FKDMI menggelar kegiatan “Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Dai Muda” pada Selasa (20/10) lusa.
Acara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Kota Serang, Banten itu akan
dibuka oleh Kepala BNPT Komjen Saud Usman Nasution, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Forum ini akan menghadirkan narasumber diantaranya Ketua Umum MUI Pusat Dr. KH. Ma’ruf Amin, Rektor PTIQ Jakarta Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Machasin, anggota DPR RI Jazilul Fawaid, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Dr. Yuni Poerwanti, dan mantan aktivis gerakan radikal Ali Fauzi.