Selasa 13 Oct 2015 03:00 WIB
Usulan Wajib Militer

Begini Bentuk Bela Negara Ala Madrasah Papua

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Desa Imbanagara, Ciamis, Jawa Barat, Kamis (1/10)
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Desa Imbanagara, Ciamis, Jawa Barat, Kamis (1/10)

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA -- Sebanyak 120 siswa Madrasah Aliyah dan Madarasah Tsanawiyah Yayasan Darussalam Kelurahan Tarau, Distrik Yapen Selatan, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, mengikuti kegiatan peraturan baris berbaris (PBB) yang dilatih oleh Babinsa dari Koramil 1709-01/Yapsel.

"Kopda Amirrudin Way Babinsa dari Koramil 1709-01/Yapsel Kodim 1709/Yapen Waropen yang melatih para siswa madrasah itu di lapangan lingkungan sekolah setempat," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh PR di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/10).

Menurut dia, kegiatan tersebut sebagai upaya melatih kedisiplinan. Sekaligus untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja serta memberikan pelatihan mental dan fisik kepada siswa MA dan MTS dalam membentuk mental dan karakter siswa.

"Pelatihan mental dan fisik berupa kegiatan baris-berbaris ini juga untuk melatih kedisiplinan, selain membentuk mental dan karakter anak agar semakin baik dan kuat," katanya.

Latihan bersama anggota TNI, menurutnya, sangat diperlukan sekarang ini karena tengah terjadi krisis cinta Tanah Air dan disintegritas.

Untuk itulah sekolah menjembatani agar hal itu jangan sampai terjadi pada diri siswa. "Pihak yayasan menilai anggota TNI memiliki konsep bela negara yang mesti ditularkan kepada para siswa," kata Teguh .

Di samping itu, kata Teguh, latihan itu juga dapat meningkatkan solidaritas, kekompakan dan kebersamaan dan tentu mengajarkan ilmu kedisiplinan yang biasa diterapkan militer.

Komandan Kodim 1709/ Yapen Waropen Letkol Inf Tamimi Hendra Kesuma menyambut baik kerja sama dengan pihak sekolah itu.

"Melalui latihan upacara dan PBB akan membentuk mental yang tangguh siswa-siswi MA dan MTS Darussalam," katanya.

Kegiatan itu, kata Tamimi, akan dilakukan rutin dalam sebulan empat kali.

"Selain melatih upacara dan PBB kita juga memberi ceramah wawasan kebangsaan, cinta Tanah Air dan bela negara. Hal ini perlu ditanamkan kepada siswa sejak dini sehingga nantinya akan memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa dan negara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement