Ahad 11 Oct 2015 16:11 WIB

Jejak Cina di Zaman Keemasan Rasulullah dan Sahabat

Rep: c34/ Red: Teguh Firmansyah
Pengunjung membaca penjelasan sejarah pedang-pedang nabi pada Pameran Pedang Nabi dalam acara Bandung Islamic Book Fair di Gedung Landmark, Jl Braga Kota Bandung, Kamis (1/5). (Republika/Edi Yusuf)
Pengunjung membaca penjelasan sejarah pedang-pedang nabi pada Pameran Pedang Nabi dalam acara Bandung Islamic Book Fair di Gedung Landmark, Jl Braga Kota Bandung, Kamis (1/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ada yang unik dari sejumlah replika pedang yang dipamerkan di Pameran Pedang Nabi: Edukasi Sejarah Islam, di Masjid Raya Bogor. Ada sebagian motif dan bahan dari senjata perang milik Rasulullah SAW dan para sahabat itu yang sesungguhnya tak lazim ada di Timur Tengah pada masa tersebut.

Busur panah Rasulullah, As Safra (si kuning), terbuat dari bambu kuning, yang tak tumbuh di Timur Tengah. Sedangkan bagian dalam pedang Khalid bin Walid, sahabat Rasul, juga bermotif harimau dan naga yang sedang bertarung. Naga tak dikenal di Arab.

"Menurut sejarah, sejumlah benda tersebut merupakan hadiah dari Cina," ujar Subhan, pihak penyelenggara pameran, mengisahkan sejarah latar belakang benda-benda tersebut.

Ia menyebutkan, terdapat sejumlah versi mengenai interaksi Islam dengan negeri Cina. Salah satu versi menyebutkan, interaksi dimulai ketika sejumlah sahabat berhijrah ke Habasyah (kini Ethiopia).

Setelah mendapat perlindungan dari seorang dermawan bernama Raja Najasi, para sahabat melanjutkan perjalanan dengan berlayar. Mereka berlabuh di daratan Cina pada masa Dinasti Sui (581-618 M).

Bahkan, Cina disebut mengenal Islam sejak awal mula dengan menyebutnya sebagai "Yisilan Jiao" atau agama yang murni. Tiongkok juga menyebut Makkah sebagai tempat kelahiran "Buddha Ma-hia-wu" (Nabi Muhammad SAW). "Meski demikian, terdapat berbagai versi hikayat tentang awal mula Islam di Cina," kata ia.

Sandhi Wiryawan, salah satu pengunjung, mengaku baru mengetahui keterkaitan tersebut dari pameran yang ia datangi. Ia baru mengetahui adanya interaksi antara peradaban Islam dengan negeri Tiongkok di masa lampau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement