REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua BAZNAS Zainlubahar Noor mengatakan dalam program tersebut, dana zakat yang akan tersalurkan sebesar Rp3 miliar. Jumlah paket gizi yang dibagikan sebanyak 14.000 paket.
“Partisipasi muzaki dan lembaga dalam program ini sangatlah besar. Dalam program ini BAZNAS membidik mustahik yang berada di daerah-daerah yang belum tersentuh,” katanya.
Menurutnya, potensi mustahik rawan gizi buruk di Indonesia cukup tinggi, ini karena tingkat konsumsi dagingnya masih rendah. Selain itu seringkali panitia kurban kesulitan menyentuh wilayah pedalaman atau tertinggal sehingga penyebaran daging kurban tidak merata. Akibatnya masih banyak mustahik yang tidak mendapat daging kurban.
Di NAD, program ini menyalurkan sebanya 600 paket gizi untuk pengungsi etnis Rohingya yang berapa pada beberapa tempat penampungan. Untuk menyalurkan, BAZNAS bekerjasama dengan siswa binaan Program Satu Keluarga Satu Sarjana.
Dari hasil pengamatan, kondisi pengungsian saat ini relatif kondusif, namun pemenuhan kebutuhan mereka saat ini tergantung hanya dari bantuan pemerintah dan lembaga kemanusiaan.
Selain di dalam negeri, BAZNAS juga menyalurkan paket gizi pada mustahik di Gaza, Palestina. BAZNAS menyalurkan dana sebesar US$14.000 untuk membeli empat ekor sapi, bekerjasama dengan Dar Alquran Wa Sunnah.