Rabu 30 Sep 2015 15:36 WIB

Bazda Sulteng Perkuat Zakat Produktif

zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID, Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Sulawesi Tengah akan mengurangi pemberian bantuan kepada fakir miskin dalam bentuk materi. "Bazda tidak akan memberi bantuan materi secara terus menerus agar tidak membuat manja para penerima bantuan," kata Ketua Baznas setempat Prof. Dahlia Suaib di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Selasa (30/9).

Menurut dia, Bazda Sulteng kedepan akan lebih fokus pada monitoring dan evaluasi bantuan atau penyaluran zakat, infak dan sedekah kepada fakir miskin. Monitoring dan evaluasi zakat, infak dan sedekah adalah cara Bazda Sulteng untuk mengurangi kemiskinan. Baznas akan melakukan pendampingan terhadap fakir miskin hingga fakir miskin tersebut dapat berdiri sendiri.

Bazda terus memonitor pemberian dan penggunaan bantuan agar dimanfaatkan secara maksimal dan tepat hingga fakir miskin dapat hidup mandiri. Upaya itu akan dilakukan dengan melibatkan institusi terkait, khususnya perguruan tinggi islam, juga untuk memantapkan kapasitas Bazda dalam mengelola dan memanfaatkan zakat, infak dan sedekah.

Pelibatan perguruan tinggi dalam peningkatan kapasitas Baznas karena sebagian pengurus Bazda dipandang tidak mapan dan kurang mengerti serta bahkan tidak mengetahui secara seksama tentang substansi zakat. Akibatnya, pengelolaan dan pemanfaatan zakat terkesan kaku dan tidak mengenai sasaran.

"Hasil survei membuktikan bahwa, sebahagian pengurus Baznas di daerah tidak mengerti dan mengetahui substansi zakat," katanya.

Bazda Sulteng juga akan berupaya menghilangkan budaya zakat individu yang saat ini masih dilaksanakan oleh sebahagian umat islam, karena zakat individu cenderung tidak sesuai dengan peruntukannya.

Sementara itu Rektor IAIN Palu Prof. Zainal Abidin menegaskan bahwa IAIN Palu siap bekerja sama Bazda dalam upaya pembangunan manusia karena penanggulangan kemiskinan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan baik secara individu atau kelompok.

IAIN akan mengkaji dan memberikan solusi kepada Baznas dalam penuntasan kemiskinan, dari sudut pandang agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement