REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Masjid Imam Ali akan membuka kesempatan bagi masyarakat non-muslim untuk mengikuti perayaan bertema “Pemuda Muslm di Jerman” pada 3 Oktober nanti. Diharapakan para warga non-muslim mampu belajar mengenai Islam agar terhindar dari Islamphobia.
Perayaan yang direncanakan bertepatan dengan hari penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur itu merupakan hari libur nasional. Pusat kegiatan Islam di Hamburg akan mengorganisir perayaan yang dijadwalkan mulai dari pukul 10.00-18.00 waktu setempat.
Seperti dilansir dari Abna News, perayaan tersebut meliputi aktifitas mengelilingi Masjid, pameran fotografi tentang sejarah Masjid, pameran kerajinan tangan dan kaligrafi. Selain itu, direncanakan pula pameran buku dan majalah Jerman yang standnya terletak di sudut Masjid. Bahkan, bagi anak-anak disediakan pula program lomba musik tradisional.
Pusat Islam Hamburg merupakan salah satu Masjid tertua di Jerman, sekaligus di Eropa. Masjid yang dibangun pada 1950-an oleh imigran asal Iran itu terletak di kota Hamburg, bagian utara Jerman. Pemikir Iran seperti Ayatollah Beheshti, Ayatollah Mohammad Mojtahed Shabestari dan Mohammad Khatami pernah menghabiskan waktu di Masjid tersebut. Para ulama Iran tersebut mempelajari pendidikan di dunia barat beserta ilmu filsafat.