REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG -- Pesantren Modern Ibad ar-Rahman Islamic Boarding School (IRIBS) Pandeglang, Banten mengadakan penyembelihan hewan kurban berstandar internasional.
“Umat Islam tidak boleh tertinggal dengan umat-umat yang lain dalam hal ilmu pengetahuan. Baik itu soal kebersihan, kesehatan, kedisiplinan, dan skill,” terang Ketua Dewan Pembina Ibad ar-Rahman Islamic Boarding School W.M. Hadisantoso, Kamis (24/9).
Hal ini juga merupakan misi dan dakwah IRIBS untuk memperkenalkan tata cara berkurban yang baik dan benar di mata Islam dan dunia internasional.
Hadi mengungkapkan, keunggulan dari pelaksanaan Qurban IRIBS dilakukan secara dengan syari, yaitu menurut peraturan agama, juga memperhatikan kebersihan dan higienitas. Bahkan penyembelih kurban harus memakai masker dan sarung tangan agar kebersihan tetap terjaga.
Bahkan sebagian alat-alat pemotongan kurban didatangkan dari Singapura. “Ya, kami melakukan itu, mengingat masih banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan,” ujar Hadi.
Kesalahan itu dimulai dari pemilihan hewan kurban kurang sehat dan cacat menurut syariat, alat potong yang digunakan kurang tajam, atau penyembelihan tidak memutus secara keseluruhan jalan nafas dan jalan makan minum sehingga hewan yang telah disembelih masih berstatus bergerak-gerak secara berlebihan.
“Semi menjaga kualitas daging agar tetap segar dan higienis, daging qurban diusahakan tidak menyentuh tanah dan langsung dibagikan kepada mustahik (masyarakat),” urai Ustaz Abdul Hayyi selaku ketua panitia.
Pada tahun ini, Pesantren IRIBS berkurban sebanyak 182 ekor kambing dan 15 ekor sapi. Sebagian besar hewan kurban berasal dari Persatuan al-Qudwah Singapura, sisanya dari wali santri, dan masyarakat sekitar.
Daging kurban itu kemudian disalurkan kepada masyarakat, mulai dari warga Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, dan sekitarnya.