REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Beberapa masjid besar di Indonesia menyatakan bahwa jumlah hewan kurban tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mensinyalir hal tersebut karena terdapat beberapa faktor.
“Pertama, pengaruh pelambatan ekonomi yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat,” jelasnya, Kamis (24/9).
Sehingga, menurut Haedar bagi masyarakat tentu mereka harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan pokoknya, apalagi untuk masyarakat golongan menengah kebawah.
Kedua, mungkin pendataan yang belum lengkap karena ada dua waktu hari raya yang berbeda. Ini mungkin saja terjadi apabila masyarakat yang melaksanakan shalat Id dan data berkurban pun berbeda-beda.
“Atau banyak yang konversi dari kambing ke sapi atau kerbau yang hitungannya tetap satu. Mudah-mudahan bukan karena penurunan semangat berkurban,” urai Haedar.