REPUBLIKA.CO.ID, KENTUCKY -- Ratusan orang Louisville di Kentucky berkumpul untuk menghapus grafiti anti-Muslim. Mereka berasal dari kelompok agama berbeda yang sepakat menolak Islamofobia.
"Saya pikir sangat jelas bahwa apapun pesan yang dimaksudkan pelaku, tentu akan menjadi bumerang," kata Ozair Shariff, Dewan Direksi dari Islamic Center of Louisville, seperti dilansir onislam, Ahad (20/9).
Komentar Shariff merujuk pada grafiti anti-Muslim yang muncul di dinding Islamic Centre, pada Rabu (16/9) malam, termasuk pesan yang berbunyi 'Ini adalah untuk Perancis' dan 'Muslim tinggalkan orang-orang Yahudi sendiri.
"Setiap orang bekerja bersama-sama dan serentak, itulah semangat sejati kota dan penduduknya," ujar Shariff.
Mengekspresikan penentangan mereka terhadap pesan kebencian, perwakilan dari semua kelompok agama utama di sana berkumpul pada hari Jum'at untuk menunjukkan dukungan, bersama dengan siswa dari sekolah Katolik, swasta dan publik.
Setelah Walikota Louisville Greg Fischer, presiden masjid dan tokoh agama serta masyarakat lainnya membuat komentar singkat. Para relawan juga bergiliran menggunakan kuas untuk menghapus pesan kebencian yang ada.
Kebutuhan untuk lukisan itu sendiri disumbangkan oleh penduduk dan organisasi lokal dan organisasi.