REPUBLIKA.CO.ID,TORONTO -- Komunitas Muslim Kanada, Canadian-Muslim Vote (CMV) telah menyebarkan selebaran selama proses kampanye pemilu dengan harapan meningkatkan jumlah pemilih beragama Muslim.
Sekitar 30 persen Muslim Kanada menyampaikan suara pilihannya pada pemilu sebelumnya. Kini, sejumlah kelompok berusaha mendorong umat Muslim untuk memilih. Kelompok CMV sudah menyebarkan pamflet dan menyampaikan pentingnya memilih saat pemilu di berbagai masjid.
Bahkan ada juga yang menggunakan acara gathering untuk mengumpulkan umat Muslim supaya mau melaksanakan pemilu.
Kelompok CMV berusaha mendekati pemilih Muslim dengan isu-isu yang sedang mencuat saat ini. Pada ajang diskusi publik, CMV kerap membahas kebijakan imigrasi, keamanan pemilu atau Islamofobia dalam berita-berita.
Anggota CMV Muneeza Sheikh mengatakan organisasinya perduli pada kemajuan Muslim di Kanada. “Jika anda berada pada event hari raya Muslim maka anda akan melihat kita. Jika anda berada pada event Muslim bertema politik maka kita juga ada disana,” ujarnya kepada CBC, Sabtu (19/9).
Sosialisasi CMV mengenai pentingnya pemilu bagi Muslim pernah diadakan pada shalat Jumat di Universitas Ryerson. CMV mengimbau para mahasiswa Muslim agar mengingat tugasnya untuk ikut serta dalam pemilu.
Salah satu mahasiswa Khalid Daud merasa kurang percaya pada pemilu karena merasa pandangannya tidak didengar.
“Mungkin mereka mengecilkan hati kami dengan tidak didengar pandangannya,” katanya.
Sedangkan pengurus organisasi Dawanet Mohammed Hashim menganggap pemuda Muslim lebih peduli pada isu pengangguran. Tapi, Hashim yang bergerak di bidang partisipasi pemilih bersama Dawanet mengakui pemilih dari golongan Muslim saat ini sudah lebih banyak.
Ada lebih dari satu juta penduduk Kanada yang teridentifikasi sebagai Muslim pada 2011. Pertumbuhan Muslim pun diprediksi terus meningkat hingga saat ini.