REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Sebagian besar masjid tidak memberikan kekhususan untuk jamaah perempuannya. Atas dasar tersebut organisasi Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) mengupayakan agar dibentuk masjid yang ramah perempuan.
Hal itu disampaikan dalam konvensi ISNA tahunan yang ke-52 di Chicago. Menurut mereka, seluruh masjid di Amerika menempatkan jamaah perempuan di ruang bawah tanah penuh sesak, tanpa pendingin ruangan.
Perlakuan tersebut diklaim didasarkan pada syariat Islam yang harus menghindarkan perempuan dari fitnah.
"Yang jelas kami ingin memberikan akomodasi yang nyaman, bersih dan terang untuk para perempuan," kata Sekretaris Jenderal ISNA Hazem Bata dilansir News Investors, Sabtu (19/9).
Advertisement