Kamis 17 Sep 2015 14:04 WIB

Kiai Ma'ruf Ingin NU Menjaga Umat Islam dari Radikalisme

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indah Wulandari
Rois Aam PBNU KH Ma'ruf Amin (kedua kiri), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj (kedua kanan), Sekjen Helmy Faishal Zaini (kanan) dan Katib Aam Syuriah PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) bersiap untuk melantik pengurus lembaga-lembaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulam
Foto: Antara/Reno Esnir
Rois Aam PBNU KH Ma'ruf Amin (kedua kiri), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj (kedua kanan), Sekjen Helmy Faishal Zaini (kanan) dan Katib Aam Syuriah PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) bersiap untuk melantik pengurus lembaga-lembaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulam

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus lembaga-lembaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa bakti 2015-2020 yang dilantik di Kantor PBNU Jakarta, Rabu (16/9) malam diharapkan menjaga umat dari paham-paham dan cara berpikir yang menyimpang.

"Kita harus menjaga umat ini dari cara berpikir radikal yang kerap menimbulkan masalah baik nasional maupun internasional. Baik itu radikal agama maupun radikal sekuler," ujar  Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin.

Kiai Ma'ruf menyampaikan, NU harus menjalankan visi misinya dengan cara yang santun. Cara tersebut, ujarnya, berarti tidak kasar namun juga tidak lembek.

NU, ujar Ma'ruf perlu menekankan dakwah dengan meninggikan kesukarelaan dan menghindari unsur pemaksaan. NU juga harus toleran, mampu menerima perbedaan pandangan dan tidak menekankan ego fanatis.

"Saling mencintai dan saling menyayangi sekalipun dengan saudara yg berbeda agama," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, hal itu adalah makna prinsip Islam Nusantara. Menurutnya, NU perlu menjaga umat agar tidak terjebak dalam penafsiran tekstual dan juga liberal. "NU harus moderat," ujarnya.

Ma'ruf juga menyampaikan selamat menjalankan amanat bagi 18 pengurus lembaga yang telah dilantik. Ia berharap seluruh pengurus bisa melaksanakan tugas dengan baik.

"Ini tanggung jawab kita semua baik soal keumatan, maupun kebangsaan dan kenegaraan. NU periode 2015-2020 harus lebih baik dari sebelumnya," seru Ma'ruf.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement