REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) yakin Kabupaten Tolikara, Papua, dalam keadaan aman saat umat Islam merayakan Idul Adha pada akhir September 2015. "Saya yakin dan optimis peristiwa seperti saat Idul Fitri tidak terjadi lagi di Tolikara," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin di Jakarta, Rabu (16/9).

Din mengemukakan hal itu usai mengikuti pertemuan antara Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dengan tokoh lintas agama di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC). "Selain ada jaminan dari pemerintah, masyarakat juga sudah sepakat hal itu tidak akan terjadi lagi," ujar Din.

Oleh karena itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asian Conference for Religion for Peace (ACRP) ini meminta kepada seluruh warga, khususnya umat Muslim di Tolikara, menahan diri dari tindakan-tindakan yang merugikan.

Sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengatakan tidak ada pengamanan khusus di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, saat perayaan Idul Adha.

"Tidak perlu pengamanan khusus karena semua baik-baik saja. Saya sudah bertemu dengan perwakilan tokoh masyarakat serta pemuka agama Islam dan Kristen di Tolikara dan mereka berjanji untuk menjaga kedamaian," ujar Luhut di Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin.

Menurut Luhut, keadaan di Tolikara saat ini sudah tenang. Jadi, ia meminta pihak-pihak lain untuk tidak membuat "heboh". "Jangan dibesar-besarkan, semua ingin hidup damai. Untuk apa berkelahi?" katanya.

Luhut juga menjamin Tolikara dalam keadaan aman. "Tolikara dalam keadaan aman dan semua terkendali dengan baik," ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan Luhut demi meredam keraguan banyak orang terkait dengan gangguan keamanan di Tolikara menjelang dan saat pelaksanaan Idul Adha.

Ikuti Whatsapp Channel Republika