Rabu 09 Sep 2015 14:35 WIB

Takmir Masjid UIN Sunan Kalijaga Raih Beasiswa

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
Masjid UIN SUnan Kalijaga
Foto: panoramio
Masjid UIN SUnan Kalijaga

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Lima takmir Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mendapat beasiswa dari Bank Mandiri.

Beasiswa total sebesar Rp 17,7 juta diserahkan Hendra Wahyudi, Area Head Bank Mandiri Jendral Sudirman dan diterima Wakil Rektor II Waryono di Masjid Kampus UIN Suka Rabu (9/9).

Direktur Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga Yogyakarta Nurul Hak menjelaskan, takmir Masjid Sunan Kalijaga ada tujuh mahasiswa. Namun, dua mahasiswa sudah bisa mandiri sehingga tidak diberikan beasiswa.

“Masing-masing mahasiswa takmir masjid menerima beasiswa berbeda-beda.Besarannya tidak sama, karena pengajuannya sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Ada yang mendapat Rp 1 juta, Rp 2 juta, hingga Rp 5 juta,” kata Nurul Hak.

Ia mengatakan, takmir masjid Sunan Kalijaga ada dua, yaitu pengurus tetap dan pengurus harian. Pengurus tetap terdiri dari para dosen, sedangkan pengurus harian terdiri tujuh orang mahasiswa.

“Pengurus harian ini yang diberi beasiswa,” katanya.

Keberadaan mahasiswa yang menjadi takmir masjid sangat menentukan kemakmuran masjid. Sebab takmir bertugas untuk mengurus ibadah, kerjasama dan kajian-kajian. Tugas ibadah adalah mempersiapkan masjid untuk ibadah shalat fardhu, shalat Jumat, dan segala sesuatu persiapan untuk kelanjaran shalat.

Tugas kerjasama meliputi kerjasama dengan masjid-masjid lain untuk melaksanakan kegiatan bersama. Sedang tugas kajian adalah takmir mempersiapkan kajian yang akan dilaksanakan di masjid dengan memanggil tokoh-tokoh yang relevan.

Selama ini, kata Nurul Hak, Masjid Sunan Kalijaga mendapat pemasukan dari infak hari Jumat, menyewakan tempat untuk hajatan, dan kegiatan keagamaan lain. “Setiap bulan takmir masjid mendapat honor sebesar Rp 200 ribu, makan, dan mendapat fasilitas kamar dan tempat tidur,”

katanya.

Sedangkan Wakil Rektor II Waryono mengatakan, adanya beasiswa ini diharapkan dapat memicu mahasiswa untuk bekerja lebih giat lagi.

Selama ini, takmir masjid bekerja tanpa imbalan yang memadahi sebab pekerjaan mengurus masjid dilakukan secara sukarela.

Waryono berharap takmir masjid ini menjadi profesi yang profesional dan menjanjikan. “Saya sudah dipesan dua instansi pemerintah untuk mencarikan takmir masjid yang bisa mengurus masjid dan diberi gaji yang memadahi. Jadi kedepan, pekerjaan mengurus masjid bisa menjadi pekerjaan yang profesional,” kata Waryono.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement