Senin 07 Sep 2015 20:04 WIB

Muslimah Malawi Mulai Berpolitik

Rep: c27/ Red: Agung Sasongko
Muslim Malawi
Foto: malawivoice.com
Muslim Malawi

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Aisha Mambo, anggota parlemen Malawi Muslim perempuan yang mewakili Mangochi Maungulu menginginkan budaya politik mulai berkembang untuk Muslimah. Ia menginginkan Muslimah mulai mengambil peranan dalam dunia politik.

"Tapi ini salah. Dalam kegiatan keagamaan, kita tidak bisa memimpin, tetapi dalam politik kita bisa memimpin. Tidak ada yang menghentikan kita dari asumsi peran kepemimpinan. Kita harus memimpin dan melawan tantangan sosial yang mempengaruhi pembangunan kita dalam berbagai aspek," katanya dikutip dari OnIslam, Senin (7/9).

Untuk mendukung upaya tersebut, Mambo melakukan pertemuan-pertemuan dengan pelbagai orang, termasuk pemimpin-pemimpin tradisional. Ia memberikan penjelasan kepada mereka untuk memberikan garis pemisah antara politik dan agama.

"Beberapa pria yang bersembunyi di balik agama untuk melarang perempuan dari peran kepemimpinan. Oleh karena itu saya menjangkau mereka dengan pesan ini. Waktu telah datang bahwa kita perlu untuk mencoba keberuntungan kami dalam kepemimpinan dan pemerintahan," ujar Mambo.

Mambo merasa memang masih cukup jauh untuk menempatkan perempuan-perempuan lainnya di dunia politik. Melihat dengan kurangnya perhatian terhadap pendidikan yang diterima perempuan di Malawi. Dan perempuan yang memiliki pendidikan tinggi justru termakan stereotip masyarakat seputar politis perempuan.

Jafale Kawinga, presiden Forum Muslim untuk Demokrasi dan Pembangunan (MUSFORD), mencatat bahwa beberapa bagian dari komunitas Muslim di negara ini tidak memungkinkan perempuan untuk memimpin.

"Ini melawan latar belakang ini bahwa mereka tidak menyetujui partisipasi aktif perempuan dalam kepemimpinan politik. Sebagian besar wanita yang mampu; bahkan tidak berani untuk mengambil bagian dalam politik. Ini sangat sulit untuk mempengaruhi orang untuk mengubah keyakinan budaya mereka semalam, "kata Kawinga 

Kawinga menjelaskan, bahwa Mambo sebagai satu-satunya legislator perempuan Muslim di malawi harus didukung secara penuh. Mambo pun harus dapat bisa membuktikan bahwa ia bisa menyumbang untuk pembangunan dalam pelbagai aspek. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement