REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Seorang Muslim diskors dari pekerjaannya sebagai pramugari karena menolak melayani pemberian alkohol pada penumpang. Ia diberhentikan sementara selama 12 bulan oleh ExpressJet Airlines.
Charee Stanley mengatakan, pimpinannya di ExpressJet Airlines mengambil tindakan pemberhentian sementara setelah seorang rekannya melaporkan. Rekan tersebut merasa keberatan dengan sikap Stanley yang tidak ingin menjual alkohol di kabin pesawat ketika penerbangan.
Stanley menjelaskan bahwa ia merasa perusahaan telah gagal untuk membuat akomodasi yang layak untuk keyakinan beragama. Terlebih lagi ia telah bekerja di perusahaan tersebut selama tiga tahun, dan baru tahun lalu ia memutuskan untuk masuk Islam dan menolak untuk menjual alkohol kepada penumpang.
"Dia mulai berkoordinasi dengan pramugari lain bertugas sehingga ketika penumpang diminta alkohol, yang lain pramugari akan mengakomodasi permintaan itu," ujar Lena Masri, dari Council on American-Islamic Relations (CAIR) dilansir dari Mirror, Senin (7/9).
Untuk menghindari penjualan alkohol pada penumpang, Stanley meminta bantuan sesama rekannya untuk menggantikannya jika ia mendapatkan orderan dari penumpang. Dan dengan pengaturan seperti itu selama ini tidak ada masalah untuknya dan rekan-rekan sepenerbangan.
"Saya berpikir bahwa saya harus memilih antara berlatih agama dengan benar atau mencari nafkah," ujar Stanley pada acara konferensi pers.
Ia menegaskan, bahwa tidak bisa memilih antara kedua pilihan tersebut. Penyebabnya karena kedua hal tersebut merupakan hal yang penting.