Senin 07 Sep 2015 12:30 WIB

JK: NU Harus Dorong Masyarakatnya Lebih Produktif Lagi

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (ketiga kiri) dan Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf (kedua kanan) berdoa bersama dalam pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Foto: NTARA FOTO/Rosa Panggabean
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (ketiga kiri) dan Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf (kedua kanan) berdoa bersama dalam pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai tanggung jawab yang besar sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.

JK bahkan mengakui NU sebagai ormas Islam terbesar tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Pasalnya sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, mayoritas warga Indonesia mengikuti paham NU, baik terdaftar sebagai anggota atau tidak.

“Sebesar-besarnya organisasi Islam di Malaysia, Saudi Arabia, Kuwait, Mesir, dan negara-negara Timur Tengah lainnya, paling-paling anggotanya hanya berkisar 10-20 juta orang,” ucapnya dalam acara pengukuhan Pengurus Besar NU masa khidmat 2015-2020 di Masjid Istiqlal, Jakarta, akhir pekan lalu.

Salah satu mustasyar NU ini pun melihat amanah besar dilimpahkan bagi PBNU. “NU mempunyai jamaah yang luar biasa, terbesar di dunia saya katakan. Tidak ada organisasi yang punya jamaah sebanyak 80 juta baik struktural maupun kultural,” ujarnya.

Tak pelak, JK berharap PBNU beserta warga nadliyin mendukung program pemerintah, apalagi di tengah menurunnya nilai tukar rupiah.

“NU harus mendorong masyarakatnya lebih produktif lagi. Kalau masyarakat  NU ada yang di pertanian, kerajinan, industri, harus lebih produktif, karena bangsa ini butuh produktivitas lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Menurut JK, NU yang akan memasuki usia seabad itu sudah melewati fase-fase penting perjalanan negara. Maka, ia meyakini NU berperan penting dalam meningkatkan keislaman, pembangunan, dakwah, sosial, politik dan ekonomi bangsa Indonesia.

“Semua ini tentu telah dilalui NU dari masa ke masa, dalam berbagai periode kepengurusannya,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement