REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) berdiri sejak tahun 1974 sebagai bagian dari Masjid Agung Sunda Kelapa yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat.
RISKA merupakan organisasi pemuda yang progresif yang menampung para pemuda untuk mempelajari Islam dan mengeksplor hobi-hobinya dalam bidang seni, olahraga, jurnalistik, kesehatan, dan aktivitas sosial.
RISKA memiliki kegiatan yang berkesinambungan dan secara konsisten menanamkan pemahaman dasar tentang Islam dan menggali minat bakat anggotanya melalui program-program yang kami buat.
Beberapa program tersebut meliputi Studi Dasar Terpadu Nilai Islam (SDTNI), Studi Dasar Islam Siswa (SDIS), Fotografi, Vocal Class, Sister Club, Adik Asuh RISKA (AAR) dan RISKA Peduli.
Sistem keanggotaan RISKA bersifat terbuka bagi seluruh remaja Muslim dari berbagai kalangan dan wilayah di Jabodetabek. Hingga kini, lebih dari 8.000 orang mengikuti aktivitas di RISKA sejak 1974 hingga 2014. Dengan mengusung tema-tema kepemudaan dan populer, RISKA mampu menggaet banyak komunitas remaja lainnya.
"RISKA merupakan barometer remaja masjid di Indonesia. Sebagai remaja masjid yang tahun ini berusia 40 tahun, RISKA menghasilkan banyak alumni serta selalu aktif menyelenggarakan kegiatan yang tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga internasional," ungkap Kiki Syafitri, Ketua RISKA, Ahad (6/9).
AAR merupakan salah satu departemen dalam Organisasi RISKA yang bergerak di bidang sosial, khususnya dalam program bantuan dana pendidikan untuk siswa/i tingkat SMP dan SMA/SMK yatim, dhuafa, fakir maupun berprestasi.
Selanjutnya, bantuan dana pendidikan yang diberikan berupa bantuan dana subsidi SPP dan uang saku yang diberikan setiap bulannya.
Dana tersebut diperoleh dari donasi yang dihimpun dari berbagai kalangan internal maupun eksternal RISKA dengan peserta didik sebanyak 18 orang, terdiri dari 15 siswa/i tingkat SMA/SMK dan 3 siswa/i tingkat SMP.
Melalui pembinaan yang dilakukan Departemnen AAR, bertujuan menjadikan adik-didik yang berakhlak mulia dan berwawasan luas serta mempunyai keahlian sehingga dapat berkompetisi dengan lingkungan luar.
Sekaligus membentuk pribadi Muslim mandiri dan berkarakter, serta mengasah minat bakat dan keterampilan.