REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Islamic Society of North America (ISNA) menyerukan agar masjid-masjid di Amerika Utara bersikap terbuka terhadap kaum muslimah.
"Tujuan kampanye ini adalah untuk mewujudkan anjuran Rasulullah SAW yang memastikan kaum perempuan disambut sebagai bagian integral dari masjid dan didorong untuk menghadiri berbagai kegiatan di dalamnya," tulis ISNA dalam pernyataannya yang dilansir onislam.net, Rabu (26/8).
Kampanye yang digaungkan bersama acara tahunan ISNA ke-52 ini akan diselenggarakan di Chicago pada tanggal 4-7 September 2015 mendatang.
"Kaum muslimah juga memiliki space ruang shalat di belakang garis laki-laki dengan penghalang yang memungkinkan mereka masih melihat gerakan imam,” harap ISNA.
Kampanye untuk mengajak muslimah terlibat aktif dalam kegiatan masjid juga terinspirasi oleh sebuah studi terhadap masjid-masjid di Amerika Serikat pada tahun 2011 yang berjudul "Perempuan dan Masjid Amerika".
Ternyata, sekitar 63 persen dari masjid yang disurvei menunjkukan prosentase aktifitas muslimah di masjid berada pada skala baik dan menyedihkan. Hanya 14 persen masjid masuk skala yang menerima perempuan dengan sangat baik.
Pada penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa hanya 18 persen jamaah perempuan yang menghadiri shalat Jumat dan angka ini tidak berubah dalam dekade terakhir ini.
Selama bertahun-tahun banyak Muslim di AS yang sudah mengkritisi ruang shalat untuk perempuan.