REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Alquran telah digelar dari 18-21 Agustus 2015 di Kota Bandung, Jawa Barat. Tema yang diangkat dalam mukernas kali ini yaitu Implementasi Revolusi Mental dengan Pendekatan Alquran.
Mukernas tersebut dibuka secara langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Tak hanya menteri, tokoh ulama besar seperti Quraish Shihab pun hadir di mukernas sebagai pembicara, untuk mencurahkan pikirannya tentang revolusi mental dari aspek pendekatan Alquran.
Menurut Quraish, revolusi mental dengan pendekatan Alquran memang sudah mendesak. Revolusi mental tentu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan masyarakat.
"Revolusi mental ini tranformasi etos, perubahan mendasar dalam hal mentalitas, cara berpikir, cara merasa, dan cara mempercayai, yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," tutur Quraish.
Tujuan dilakukannya revolusi mental ini, agar masyarakat Indonesia dapat memiliki akhlak, perilaku dan kebiasaan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai Alquran. Nilai-nilai moral dan ajaran agama ini bukan sekadar diketahui, tapi juga harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mukernas Ulama Alquran pada tahun ini, menghasilkan sembilan rekomendasi. Tiap rekomendasi sebelumnya telah dibahas dengan menghadirkan tokoh yang ahli di bidangnya. Salah satu yang dibahas, yakni soal langgam atau lagu saat membaca Alquran.
Memang, saat terbetik kabar bahwa langgam Jawa digunakan untuk membaca Alquran di Istana Presiden beberapa waktu lalu, prokontra pun bermunculan. Ulama yang dihadirkan untuk membicarakan soal itu di Mukernas, yaitu Ali Mustafa Yakub, Imam Besar Masjid Istiqlal.