Rabu 19 Aug 2015 20:01 WIB

Penulisan Mushaf Alquran Utsmani Indonesia Perlu Dikaji

Rep: c21/ Red: Agung Sasongko
Mushaf Alquran.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mushaf Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pakar Tafsir Alquran Dr Ahsin Sakho Muhammad mengungkapkan, penulisan Mushaf Alquran Utsmani Indonesia diminta lakukan pengkajian. Ini terkait dengan penulisan (rasm) beberapa kalimat yang ada di dalam Alquran, yang tidak sesuai dengan mazhab di dalam rasm Utsmani.

"Kelihatannya penulisan rasm Mushaf di Indonesia perlu ada kajian di sana-sini. Tidak banyak. Hanya di beberapa kalimat saja. Cara penulisan ini kok begini. Ini karena perbedaan pendapat ulama, kita mengambilnya yang mana?" ungkap Pakar Tafsir Alquran, Dr Ahsin Sakho Muhammad, usai menjadi pembicara pada Musyawarah Kerja Nasional Ulama Alquran di Lembang, Bandung Barat, Rabu (19/8).

Ia menjelaskan, Alquran di Indonesia ini menggunakan rasm Utsmani. Namun, di dalam rasm tersebut, terdapat dua mazhab besar, yakni Abu Dawud Sulaiman bin Najah dan Abu Amr Ad-Dani. "Makanya perbedaan inilah, di mana yang harus kita ikuti. Mana mazhab yang kita harus ikuti. Kalau di Libya mazhabnya itu Ad-Dakni, kalau di Saudi itu memakai dua mazhab, ada Abu Dawud yang digunakan dalam beberapa hal," kata Ahsin menerangkan.

Ahsin menyebutkan, para ulama di Indonesia memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Salah satunya yakni bidang penulisan (rasm) Alquran. Karena memiliki ulama Alquran, ia berharap agar ada perubahan di dalam penulisan (rasm) Mushaf Alquran di Indonesia.

"Mana yang kira-kira bisa dilanjutkan, dan mana yang kira-kira diubah, saya kira perubahannya itu sedikit," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement