REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan kebangkitan Asia Timur harus dijadikan momentum oleh Indonesia dari ketertinggalnnya dengan bangsa lainnya. "Kebangkitan Asia yang sudah terlihat harus dijadikan momentum oleh Indonesia untuk bangkit dan mengejar kemajuan bangsa lain," kata Din saat dihubungi Antara dari Jakarta, Ahad (16/8).
Dalam usia yang ke-70, lanjut Din, untuk ukuran manusia relatif memasuki masa senja, namun untuk sebuah bangsa dab negara, seharusnya Indonesia sedang sangat gencar untuk pembangunan manusia, teknologi dan sistem ketata negaraan.
"Usia ini juga jadi ukuran capaian sebuah bangsa, dan sedang giat- giatnya membangun," tuturnya.
Indonesia harus bisa mengejar kebangkitan bangsa-bangsa Asia seperti Jepang yang disusul Korea Selatan, Taiwan dan Cina, bahkan negara di Asia Tenggara sudah mulai menunjukkan geliatnya.
"Kita jangan sampai ketinggalan sampai jauh sekali, di era globalisasi banyak tantangannya, apalagi Pasar Bebas ASEAN (MEA) sudah di depan mata," ujar Ketua PP Muhammadiyah 2005-2015 tersebut.
Untuk itu, pemerintah harus bisa menggalang semua potensi bangsa yang sangat besar mulai dari memanfaatkan kualitas unggulan dari anak bangsa yang banyak tersebar di luar negeri dan di dalam negeri yang kurang mendapat perhatian.
"Kata kuncinya sekarang adalah, kemauan menjadi bangsa yang siap, dengan mengumpulkan kembali semua potensi unggulan anak bangsa di dalam dan luar negeri, untuk membangun bangsa ditambah dengan pemanfaatan sumber daya alam secara arif agar bisa berlomba dengan bangsa lainnya," tuturnya.