REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan terbuka untuk Paus Fransiskus supaya datang ke Indonesia, dan kedatangannya tergantung kehendak dari pemimpin tertinggi Katolik sedunia tersebut.
"Tergantung mereka. Kami sudah mengundang," kata Lukman singkat di kawasan parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat Malam.
Sebelumnya, Menag Lukman menyatakan keinginannya untuk menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama. Lukman mengatakan kunjungan itu nantinya untuk meneguhkan semangat dialog antarumat beragama agar terus dikembangkan. Selain itu, kunjungan itu juga ditujukan untuk memperlihatkan kehidupan keagamaan di Indonesia dan bertemu dengan umat Katolik di Indonesia.
Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Umat Katolik di Indonesia sendiri jumlahnya cukup banyak, tidak kurang dari tujuh juta jiwa. Menag juga mengatakan dirinya mengikuti perkembangan upaya-upaya Paus Fransiskus dalam membangun dialog lintas agama melalui media massa.
"Upaya untuk selalu membangun dialog antarumat beragama merupakan sesuatu yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang selama ini dilakukan oleh Paus Fransiskus yang dampaknya sangat baik bagi Indonesia dan juga dunia," tuturnya.