REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Israel membebaskan semua tersangka, yang ditahan dalam penggerebekan terkait penyelidikan pembakaran rumah warga Palestina, yang menewaskan seorang anak berusia 18 bulan dan ayahnya, kata pihak berwenang, Senin (10/8).
Namun, mereka tidak menyebut jumlah tersangka itu, yang ditahan dalam penggerebekan pada Ahad pagi di pos liar permukiman Yahudi di Tepi Barat, dekat Desa Duma, tempat pembakaran terjadi pada 31 Juli. Pos liar di Tepi Barat, yang diduduki Israel, terkenal untuk perumahan garis keras pemuda Yahudi, yang disebut mereka sebagai puncak bukit.
"Semua yang ditangkap pada Ahad untuk diperiksa telah dibebaskan," kata juru bicara badan keamanan dalam negeri Shin Bet kepada AFP tanpa merinci.
Penggerebekan dilakukan sebagai usaha Israel untuk menindak ekstremis Yahudi atas insiden pembakaran dan serangan penusukan parade "Gay Prode di Yerusalem pada 30 Juli lalu yang menewaskan seorang gadis 16 tahun dan melukai lima orang lainnya. Pembakaran itu juga mengakibatkan ibu dari balita dan saudara empat tahunnya terluka parah.
Serangan itu tidak berhubungan, namun keduanya menyebabkan tekanan pada otoritas dan pemerintah untuk bertindak melawan ekstremis Yahudi yang dituduh berada di balik serangkaian serangan kejahatan dan kebencian nasionalis tersebut.
Selain penggerebekan pada Ahad, tiga tersangka ekstrimis Yahudi telah ditempatkan dalam penahanan kontroversial tanpa pengadilan yang biasanya diterapkan kepada warga Palestina.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menjuluki pembakaran rumah tersebut sebagai tindakan "terorisme" dan berjanji untuk menggunakan segala cara hukum untuk melacak pelakunya, namun banyak yang menuduh pemerintah terlalu lambat untuk mengatasi masalah ekstremisme Yahudi itu.