REPUBLIKA.CO.ID,VARANASI -- Dari sisi arsitektur, gaya arsitektur masjid ini sangat khas dengan corak Hindu dan Mughal serta Persia. Struktur bangunan terbuat dari bata merah, khas gaya bangunan abad pertengahan di anak benua India.
Corak Hindu pada masjid ini terlihat pada fasad atau eksterior masjid, terutama pada bagian dinding bawah sebelah barat masjid ini. Hal ini dikarenakan sebagian dinding bangunan masjid merupakan sisa dari bagian kuil Hindu Wisnu Madhava.
Sedangkan corak Islam dan Persia terlihat dari model kubah, dekorasi eksterior, pilar-pilar dan menaranya. Kubah masjid ini memperlihatkan karakteristik khas Mughal.
Masjid ini juga terdapat menara khas Mughal, jumlah awalnya terdapat enam menara, namun kini hanya tinggal empat bagian karena dua menara bagian depan telah runtuh dan rusak. Model corak Persia Mughal terlihat pada bagian depan masjid yang terdapat tiga buah pintu dengan masing masing lengkungan Muqarnas.
Di bagian dalam, masjid ini memiliki tiga baris pilar batu mulia. Berturut-turut ada delapan pilar, sebagian pilar dihiasi dengan ukiran yang rumit. Dinding bagian dalam masjid terbuat dari batu alam, terdapat beberapa tanda ukiran pada bagian dalam masjid.
Semua ukiran dan simbol-simbol ini membuktikan peninggalan kuno masjid ini. Beberapa bagian masjid memang dianggap kelompok masyarakat Hindu memiliki tempat kesucian karena ada bagian pondasi kuil Hindu Madhava. Karenanya beberapa bagian masih banyak dikunjungi peziarah dari berbagai tempat.
Namun, untuk menjaga perselisihan antar umat Islam dan Hindu, di bagian luar dinding utara masjid terdapat jalan ke bagian dalam masjid yang kini ditutup untuk umum. Dan bagian selatan masjid difungsikan sebagai pintu masuk.
Di area sisi timur masjid terdapat halaman luas dengan tangga tersusun panjang hingga ke sebuah kuil Hindu dibawahnya. Di bagian halaman ini juga terdapat air mancur. Halaman ini juga menjadi bagian dari kegiatan doa bagi umat Hindu yang ingin menghampiri tepian Sungai Gangga.