REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menilai Ketum Muhammadiyah terpilih tidak akan gamang menghadapi permasalah politik di Indonesia. Alasannya, Ketum terpilih memiliki banyak kelebihan juga kematangan untuk memimpin Muhammadiyah.
Kemampuan itu, nantinya akan diaplikasikan saat Muhammadiyah menghadapi permasalahan penting di Indonesia, seperti persoalan politik kebangsaan. Haedar tentu saja akan tetap konsisten merajut kohesivitas dan kebersamaan dengan seluruh elemen anak bangsa lainnya.
Selain itu, Saleh juga memaparkan kelebihan lain dari Haedar, yaitu pemahamannya yang sangat mendalam tentang kultur Muhammadiyah, yang akan menjaga Muhammadiyah tetap berada dalam treknya. "Memang itu yang saya pahami dari sosok Haedar Nashir selama ini," kata dia kepada ROL, Jum'at (7/8) siang.
Sebelumnya, Haedar Nashir terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam Muktamar Muhammadiyah ke 47 yang diselenggarakan di Makassar. Haedar menggantikan posisi Din Syamsuddin, lewat musyawarah mufakat yang dirapatkan oleh formatur 13. Haedar Nashir akan memimpin Muhammadiyah selama periode 2015-2020.