REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pew Research Center memperkirakan, Muslim akan menempati populasi terbesar di dunia pada tahun 2050. Maraknya gelombang mualaf itu menarik perhatian Shannon Abulnasr untuk mengadakan survey guna menjawab pertanyaan, mengapa seorang non-Muslim masuk Islam.
Dilansir dari onislam.net, Selasa (4/8), hasilnya sebanyak 27,1 persen atau 19 responden menyebut tauhid sebagai alasan utama mereka melafadzkan syahadat. Penolakan akan konsep trinitas adalah ekspresi umum para mualaf, khususnya yang berlatar belakang Nasrani. Mereka menilai, tauhid adalah konsep yang paling logis dan mudah dipahami.
Sementara, sebanyak 20 persen (14 orang) mengatakan Islam sesuai dengan kecenderungan alami, akal sehat, atau logika mereka tentang Tuhan dan iman. Hasil survey ini mengingatkan bahwa kita semua lahir dalam keadaan fitrah, orang tualah yang membesarkan kita sebagai seorang Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, atau ateis.
Alquran menempati faktor ketiga, dengan 15,7 persen (11 orang) menyatakan tertarik masuk Islam setelah membaca Alquran. Kebanyakan non-Muslim itu terinpirasi oleh ayat-ayat mengenai keajaiban ilmiah dalam Al-Quran, ayat-ayat inspiratif, dan kejelasan tauhid.
Kemudian, ada 7,1 persen (5 orang) yang mengaku dipandu lewat mimpi setelah meminta petunjuk Tuhan, sementara 5 orang yang lain tertarik setelah menyaksikan tindakan seorang Muslim. Sisanya 22,8 persen (16 orang) menyebut beragam alasan, tidak ada faktor umum.