REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap Muktamar Muhammadiyah bisa menjadi contoh bagi organisasi kemasyarakatan lain yang ada di tanah air. Dengan Muktamar yang baik, Lukman menilai masyarakat luas dapat belajar untuk bermuktamar dengan khidmat, menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah dan keadilan.
"Seperti yang disampaikan Ketua Umum (Din Syamsuddin). Mudah-mudahan muktamar ini bisa menjadi contoh yang baik. Tidak hanya untuk ormas Islam tapi juga organisasi lain," kata Lukman usai menghadiri Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (3/8). Menurut Lukman, masyarakat perlu untuk melihat proses Muktamar Muhammadiyah dan belajar banyak mengenai proses musyawarah tertinggi di organisasi tersebut.
Lukman mengaku, Muhammadiyah dapat disebut organisasi yang memiliki amal usaha terbanyak di Indonesia atau bahkan dunia. "Pendirian rumah sakit, sekolah-sekolah, dan berbagai macam bentuk pelayanan masyarakat merupakan acuan kita terutama generasi muda untuk belajar dari para pendahulu-pendahulunya," kata Lukman.
Pemerintah, kata Lukman, sangat bersyukur karena kontribusi Muhammadiyah terhadap Indonesia luar biasa. Ia mengaku, pemerintah selalu menganggap Muhammadiyah sebagai organisasi yang amat strategis.
Muhammadiyah selama ini dinilai mampu memberikan masukan-masukan konstruktif untuk kemajuan bangsa. "Jadi melakukan amar makruf nahi munkar seperti yang disampaikan Pak Din itu wujud nyata kontribusi muhammadiyah dan bentuk konkret kemitraan strategis," ujar Lukman.