REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 berjalan secara demokratis dan menjunjung nilai moral (akhlakul karimah).
“Saya amat berharap proses musyawarah selama muktamar berlangsung benar-benar menerapkan prinsip demokrasi dan menjunjung tinggi akhlakul karimah,” kata Lukman di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8).
Peserta muktamar juga akan mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan, keumatan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Oleh karena itu, Lukman berharap media tak cuma fokus pada meramaikan isu suksesi atau pemilihan kepengurusan yang baru.
Media juga diharapkan mampu memotret pembahasan isu secara tepat sehingga bisa menjadi wacana yang mencerahkan publik. Terkait mekanisme pemilihan, Menag menegaskan tidak dalam mengusulkan sebuh konsep, contohnya voting, melalui ahlul halli wal aqdi, atau alternatif lainnya.
“Hal itu sepenuhnya menjadi domain dan kehendak mayoritas muktamirin yang berdaulat dalam muktamar,” kata Lukman menegaskan.
Apapun hasil muktamar ini, Lukman berharap NU ke semakin mampu mengembangkan paham islam yang menebarkan rahmat bagi semua, serta menjadi mitra strategis dan konstruktif bagi pemerintah dalam merawat rasa keindonesiaan.
“Selamat kepada para Nahdliyyin dalam bermuktamar. Semoga menghasilkan sumbangsih yang mendasar dan signifikan bagi kemajuan negara dan bangsa,” katanya.