REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah atau wadah permusyawaratan untuk menyeleksi calon pimpinan Muhammadiyah dari 82 calon akan dikerucutkan menjadi 39 dalam bentuk musyawarah.
"Sidang Tanwir ini pesertanya berasal dari utusan empat orang masing-masing dari 34 Provinsi di Indonesia yang akan bermusyawarah memilih 39 orang dari 82 orang lolos seleksi yang sebelumnya ada ratusan pendaftar," kata Ketua Umum Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin, Sabtu.
Ia menyebutkan 39 calon itu nantinya yang terpilih menjadi kandidat diajukan ke Muktamar Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah, 3 Agustus untuk dipilih menjadi 13 calon tetap pimpinan Muhammadiyah
Tanwir Muhammadiyah digelar di kampus Universitas Muhammadiyah dengan pemilik suara 204 orang bersamaan juga digelar Muktamar Aisyiyah ke-47 di Gedung Balai Jenderal Jusuf (eks-manunggal) Makassar Sabtu dan Ahad, 1-2 Agustus 2015.
"Hasil tanwir nantinya akan dibawa ke Muktamar. Untuk menentukan Ketua Umum tentunya ada mekanisme, bisa saja terpilih nomor satu, tiga atau 13, semua diserahkan di sidang nanti," katanya usai peresmian Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah di Makassar.
Kendati nantinya penyelenggaraan Tanwir akan mengalami kendala, kata dia, tentunya semua tidak mungkin berjalan sempurna. Namun demikian, Din meyakini pelaksanaan sidang Tanwir akan berjalan aman dan lancar serta berkualitas dan bermartabat yang menghasilkan orang-orang terbaik dalam menjalankan roda organisasi.
Ketua Bidang Humas Syiar dan Dokumentasi lokal Muktamar Muhammadiyah Husni Yunus menambahkan, dari hasil sidang Tanwir nanti ada 39 calon pimpinan itu akan dipilih 2.600 pemilik suara dari seluruh Pimpinan Wilayah dan Cabang se Indonesia menjadi 13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Dari 13 orang terpilih sebagai pimpinan pusat, nantinya mereka akan mengelar sidang dan memilih Ketua Umum dan Sekretaris Umum dan komposisi pengurus, kemudian di sahkan dalam Muktamar," sebutnya.