Ahad 26 Jul 2015 19:01 WIB

Din Syamsuddin Pilih Jadi Ketua Ranting

Rep: Joko Suceno/ Red: Julkifli Marbun
Din Syamsudin (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Din Syamsudin (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, memilih menjadi ketua ranting setelah tak lagi menjadi orang nomor satu di ormas Islam terbesar kedua di Indonesia tersebut.

Keputusan tersebut ia ungkapkan saat pidato peresmian Gedung Kantor dan Pendidikan Terpadu Muhammadiyah Kota Bandung di Jl Kadipaten, Antapani.

"Di tempat baru (rumah baru) daerah Pondok Labu, Cilandak, kebetulan belum ada rantingnya. Saya akan memilih menjadi ketua ranting jika sudah tak menjabat lagi sebagai ketua PP Muhammadiyah," kata dia, Ahad (26/7) dengan disambut tepuk tangan para hadirin.

Din akan mengakhiri masa jabatannya sebagai ketua umum PP Muhammadiyah pada 3 Agustus mendatang. Ia sendiri memimpin Muhammadiyah sejak Muktamar di Malang 2005 lalu.

Selama dua periode ia menjadi orang nomor satu di organisasi ini. Menurut rencana Muktamar Muhammadiyah akan berlangsung di Makassar pada 3-7 Agustus mendatang dan sekaligus memilih ketua umum PP Muhammadiyah baru.

Menurut Din, sebenarnya bisa saja ia maju kembali masuk dalam kepengurusan (bukan ketua umum PP) Muhammadiyah untuk lima tahun ke depan. Namun kesempatan tersebut tidak ia ambil dengan alasan agar terjadi regenerasi di organisasi ini.

"Saya memilih tidak maju lagi dalam kepengurusan untuk memberi kesempatan dan meratakan kesempatan berjuang kepada tokoh Muhammadiyah lain," ujar dia.

Din mengungkapkan, sebagai kader Muhammadiyah dirinya tetap akan berjuang meski tak lagi menjabat di organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini. menurut dia, baik ada jabatan maupun tidak, seorang kader harus terus berjuang untuk membesarkan organisasinya.

"Justru dengan menjadi ketua ranting kita benar-benar bersentuhan langsung dengan umat. Ranting merupakan ujung tombak organisasi karena merekalah yang langsung terjun ke masyarakat," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement