REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Upaya meningkatkan kepemilikan rumah di kalangan Muslim terus digencarkan pemerintah kota Seattle, Amerika Serikat. Mereka menawarkan rancangan pembiayaan sesuai dengan hukum Islam.
“Kami akan bekerja untuk mengembangkan cara baru bagi umat Islam yang tidak boleh menggunakan produk KPR konvensional lantaran keyakinan agama mereka,” kata Wali Kota Seattle, Ed Murray, dalam sebuah konferensi pers pertengahan Juli lalu, onislam.net, Ahad (26/7).
Ia menambahkan, pemerintah kota akan mengumpulkan kreditor, organisasi perumahan nirlaba, dan tokoh masyarakat. Mereka akan mengeksplorasi pilihan terbaik guna meningkatkan akses produk kredit berbasis syariah di Seattle.
Di tengah meningkatnya populasi Muslim di kota itu, sebuah komite perumahan di Seattle menyarankan masyarakat dan para pelaku bisnis menemukan cara membantu mereka. Sekarang, jumlah Muslim di kota itu telah mencapai 30 ribu orang.
Sebelumnya, rencana ini sempat memunculkan nada kontra. Produk berbasis syariah ditakutkan akan membuka sistem keuangan negara bagi para ekstremis. Namun, dukungan walikota atas rencana ini diharapkan memberi dorongan kuat.
Oposisi atas rencana itu telah dimulai sejak 2008, ketika beberapa anggota parlemen menentang American International Group untuk menawarkan program asuransi berbasis syariah. Menurut mereka, lama kelamaan itu akan mengubah sistem keuangan menjadi sistem syariah.
“Anda bisa mempertahankan keputusan Anda untuk menawarkan produk syariah. Anda mungkin mengatakan itu tidak memiliki hubungan nyata dengan hukum syariah dan tidak menimbulkan ancaman. Anda salah,” kata salah satu anggota parlemen, 2008 silam.