Sabtu 25 Jul 2015 19:38 WIB
Kontroversi Kaset Pengajian

Ini Alasan DMI Bentuk Tim Pemantau Speaker

Rep: C32/ Red: Ilham
Ilustrasi speaker masjid.
Ilustrasi speaker masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah menyatakan, penataan speaker masjid dilakukan untuk peningkatan kualitas umat. Ia menilai kritik yang disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf terkait persoalan speaker masjid adalah salah paham.

“Kritik Slamet Effendy Yusuf mengenai kebijakan Dewan Masjid Indonesia (DMI) membentuk Tim Pemantau Loudspeaker sepertinya karena tidak paham maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut,” kata Husain dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh ROL, Sabtu (25/7).

Ia menjelaskan, tim pemantau DMI merupakan bagian terkecil dari sebuah proyek besar yang sedang dikerjakan. Menurutnya, dasar berpikir dan misi dakwahnya jelas dan strategis bagi pengembangan dakwah Islam.

Selama ini, lanjut Husain, para dai berceramah atau khotbah di masjid-masjid sering kali tidak terdengar dan dicerna dengan baik oleh jamaah. Hal tersebut karena kualitas sound system, akustik, dan cara penempatannya yang keliru.

“Sebuah masjid yang tampak megah dengan loudspeaker mahal dan bagus tapi pemasangannya tidak tepat, akhirnya tidak menghasilkan suara yang baik,” jelas Husain. Tak hanya itu, di saat seorang Uztad sudah berbusa-busa berceramah dan menghabiskan waktu di mimbar, namun pesannya tidak sampai kepada jamaah.

Akibatnya, kata Husain, ceramah tersebut berlalu ibarat angin dan jamaah hanya mengantuk bahkan merasa bising karena sound system dalam masjid yang tidak tertata dengan baik. Jika begini, kata dia, jelas umat Islam rugi datang ke masjid untuk shalat dan mendengar ceramah tapi tidak tercapai misinya dengan baik.

Oleh karena itu, tim DMI tak hanya memantau yang di dalam tetapi juga loudspeaker luar untuk mengetahui kualitas suara dan jangkauannya. Sehingga suara antara satu masjid dengan masjid lain bisa harmoni.

Dalam kesempatan lain, Husain menjelaskan pernyataan Jusuf Kalla ketika ditanya soal penyebab insiden pembakaran Tolikara sepekan lalu. Wartawan saat itu bertanya,''Pak JK kira-kira penyebab kasusnya apa pak. Kapolri bilang terkait masalah speaker. Apakah benar seperti itu dan kira-kira himbauan Pak JK seperti apa?''

Dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Husain menulis JK saat itu menjawab,''Ada dua acara berdekatan di situ, ada acara tentu Idul Fitri, ada acara pertemuan pemuka-pemuka masyarakat gereja juga. Memang asal muasal masalahnya soal speaker itu. Mungkin itulah, mungkin butuh komunikasi lebih baik lagi untuk acara-acara begitu. Bagaimanapun yang kita sesalkan dari kejadian itu, himbauannya tentu Kepolisian dan Pemda setempat agar menyelesaikan itu sesuai aturan-aturan hukumnya.''

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement