Kamis 16 Jul 2015 17:35 WIB

Menag: Sidang Isbat Dilaksanakan Tertutup

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kanan) dan Wakil Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin (kiri) memberikan keterangan pers usai memimpin Sidang Itsbat Awal Ramadan 1436 H di Gedung Kemen
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kanan) dan Wakil Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin (kiri) memberikan keterangan pers usai memimpin Sidang Itsbat Awal Ramadan 1436 H di Gedung Kemen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan akan melakukan sidang isbat tertutup. Menurut Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin, sidang akan diselenggarakan setelah maghrib.

Sebelum sidang, Lukman menyatakan, pihaknya akan mendengarkan terlebih dahulu penjelasan posisi hilal dari tim astronom. "Kami dengar dahulu pemaparannya, setelah maghrib baru sidang secara tertutup," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemenag kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (16/7).

Lukman juga menyatakan, pihaknya juga harus memastikan laporan ihwal posisi hilal dari seluruh tim yang tersebar di Indonesia. Jika terdapat salah satu dari mereka melihat hilal, kata dia, maka besok dipastikan Indonesia merayakan Idul Fitri secara serentak. Jika tidak, lanjut dia, keputusannya akan diserahkan kepada tim hisab rukyat pada sidang isbat nanti.

Mengenai posisi hilal, Lukman menerangkan, posisi terakhir ini akan diamati di seluruh daerah Indonesia menjelang maghrib. Bahkan, kata dia, pihaknya juga tetap mengamati posisi hilal di seluruh dunia. Dalam hal ini, tambah dia, ketinggian dan umur hilal jelas akan diamati sebaik mungkin.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemenag mulai melakukan sidang isbat pada Kamis (16/7) di kantor Kemenag, Jakarta. Sidang ini dilakukan untuk menentukan 1 Syawal 1436 Hijriyah atau hari raya Idul Fitri di 2015 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement