Kamis 16 Jul 2015 13:23 WIB

Gagal ke Kamp Yarmouk, KNRP Tetap Salurkan Bantuan ke Pengungsi Palestina

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
penghuni camp Yarmouk dalam cengkeraman ISIS.
Foto: aljazeera
penghuni camp Yarmouk dalam cengkeraman ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) seharusnya melakukan perjalanan ke Kamp Yarmouk di Suriah untuk memberikan bantuan. Namun sayangnya terdapat kendala terkait proses perijinan.

Ketua Harian  Caca Cahayaningrat mengatakan KNRP tetap menyalurkan bantuan tersebut ke Yarmouk melalui Thariqul Hayah (Hayat Yolu) perwakilan Lebanon  sejumlah 50 ribu Euro setara dengan Rp 750 juta. KNRP, ujar dia, juga mengunjungi Markas Hanin di utara Lebanon di wilayah Kamp Badawi, Thoroblus. Sebuah lembaga dibawah payung Yayasan Asy Syifa yang menangani pengungsi Palestina yang menyandang disabilitas yaitu tuna wicara dan tuna rungu.

"Kami melihat di tengah keterbatasan para anak-anak wanita penyandang disabilitas dapat menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Karya mereka. dapat dijual dengan keuntungan yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia, Kamis (16/7)

Hampir semua hasil karya penyandang disabilitas ini dibeli KNRP untuk dilelang di Indonesia dalam penggalangan dana kemanusiaan. Setelah itu KNRP berkunjung ke Rumah Sakit Asy Syifaa Pusat. Rumah sakit tersebut  tidak hanya melayani pasien dari Palestina saja namun juga Suriah, Irak,  bahkan warga Lebanon.

 

KNRP setelah menyerahkan bantuan untuk pusat kesehatan di Kamp Burj Syimali, Shour kepada HCRD, juga menyalurkan bantuan untuk Rumah Tahfidz Quran 'The First Qibla Association For Holy Quran' yang dipimpin Syaikh Muhammad Ali. Tempat tersebut  menaungi ribuan penghafal Alquran.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada para dermawan baik di dalam maupun di luar Indonesia. Ini senada dengan ungkapan dan ucapan terima kasih  masyarakat Palestina yang mendoakan agar Indonesia menjadi bangsa yang pertama yang melaksanakan sholat di masjid Al Aqsha, saat masjid pertama kiblat umat Islam tersebut terbebaskan dari cengkeraman Zionis Yahudi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement