REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengakomodasi kebutuhan masyarakat Muslim di Amsterdam, Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) Al Ikhlash Amsterdam berencana melakukan pembelian gedung masjid. Selain difungsikan sebagai masjid, gedung itu akan menjadi pusat kegiatan dakwah PPME Al Ikhlash Amsterdam.
“Kendala utama yang dihadapi masyarakat muslim Indonesia di Amsterdam adalah ketiadaan fasilitas gedung yang representatif untuk masjid dan pusat kegiatan dakwah,” kata Hansyah Iskandar Putera, Ketua Umum PPME Al Ikhlash Amsterdam, dilansir dari situs resmi PPME Al Ikhlash Amsterdam, Selasa (14/7).
Ia menuturkan, PPME Al Ikhlash selama ini menyewa sebuah gedung dari organisasi Islam Maroko untuk pelaksanaan berbagai kegiatan. Tak jarang, mereka harus berpindah-pindah dari satu gedung ke gedung lain, bahkan satu rumah ke rumah lain.
Perkembangan umat Islam di Amsterdam yang semakin pesat mendorong pengurus PPME Al Ikhlash mencari gedung masjid sendiri. Setelah upaya pencarian satu tahun terakhir, mereka menemukan satu gedung yang cukup representatif. Gedung tersebut beralamat di Jan van Gentstraat 140, 1171 GN Badhoevedorp di atas total lahan seluas 375 meter persegi.
“Kami mengharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk menyumbang dana guna memperlancar proses pembayaran,” lanjutnya.
Ia menambahkan, untuk pembelian gedung tersebut PPME Al Ikhlash membutuhkan dana sebesar 395 ribu euro (Rp 5,8 miliar). Sementara, dana yang terkumpul saat ini baru berjumlah 100 ribu euro (Rp 1,4 miliar).
Sebagai perpanjangan dari PPME Nederland, PPME Al Ikhlash Amsterdam didirikan pada tahun 2006. Secara rutin, mereka memfasilitasi kebutuhan ibadah umat Islam di Amsterdam, termasuk perayaan hari raya, sholat Jumat, pengajian agama, dan pembinaan untuk mualaf.