Selasa 14 Jul 2015 07:23 WIB

Harvard University Digitalisasi Manuskrip Islam

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Naskah klasik Islam Nusantara (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Naskah klasik Islam Nusantara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, HARVARD -- Menciptakan surga bagi para filolog dan pecinta naskah kuno, Harvard University mengadakan proyek katalogisasi, konservasi, dan digitalisasi ratusan manuskrip Islam lewat Islamic Heritage Project (IHP). Manuskrip-manuskrip langka itu kini dapat diakses secara bebas oleh pengguna internet di seluruh dunia.

Dilansir dari situs resmi Harvard University, Senin (13/7), proyek IHP terlaksana atas dukungan Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi. Lewat proyek ini, Open Collections Program (OCP) Universitas Harvard telah menghasilkan salinan digital atas lebih dari 280 naskah, 275 teks cetak, dan 50 peta kuno dengan total lebih dari 156 ribu halaman.

Pengguna internet dapat mengakses aneka manuskrip kuno dari abad 10 sampai 20 secara online. Manuskrip berasal dari berbagai daerah, termasuk Arab Saudi, Afrika Utara, Mesir, Suriah, Lebanon, Palestina, Iran, Irak, Turki, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.

Teks juga meliputi berbagai bahasa, antara lain Arab, Persia, Turki Utsmani, Urdu, Chagatai, Melayu, Gujarat, India, dan beberapa bahasa Eropa. Subyeknya beragam, mencakup teks-teks agama, sufisme, sejarah, geografi, hukum, sains (astronomi, astrologi, matematika, kedokteran), puisi dan sastra, retorika, logika, filsafat, kaligrafi, kamus dan tata bahasa, serta karya biografi dan otobiografi.

IHP merupakan proyek kolaborasi antara Program Pengkajian Islam Prince Alwaleed Bin Talal dan Open Collections Program, Harvard University. Bagi para pengkaji filologi, proyek ini telah menciptakan akses terbuka terhadap bahan-bahan penelitian paling penting dan lengkap di dunia.

Perpustakaan Universitas Harvard mendirikan Open Collections Program pada tahun 2002, dengan pendanaan dari William and Flora Hewlett Foundation. Selanjutnya, OCP mendapatkan dukungan dari Arcadia dan Pangeran Alwaleed Bin Talal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement