Sabtu 04 Jul 2015 21:46 WIB

Tiga Ulama Mesir Serukan Islam Jalan Tengah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Taufik Rachman
Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tiga ulama besar Al Azhar, Mesir mengajak umat muslim di Indonesia untuk menggerakkan Islam jalan tengah.  Ajakan merupakan upaya mengubah persepsi Islam yang selama ini keliru di mata dunia.

Hal itu disampaikan ketiganya dalam kunjungannya ke Kantor PP Muhammadiyah . Tiga ulama ini diterima secara khusus oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

"Itulah yang tadi kami diskusikan, dan jadi pikiran kami selama ini, bahwa ada keperluan harus mengutamakan dalam Islam, yakni Islam jalan tengah," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin di Kantor PP Muhammadiyah, Sabtu (4/7).

Ia mengatakan pembahasan mengenai Islam jalan tengah ini menjadi penting mengingat adanya  permasalahan dalam dunia Islam. Dengan begitu, ia mengharapkan cara ini dapat menjadi terapi penyelesaian berbagai aneka masalah yang terjadi.

Disampaikan Din, para ulama ini optimistis jika gerakan Islam jalan tengah ini dikedepankan, bukan tidak mungkin memberikan pengaruh besar terhadap kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan dunia Islam, juga mengubah persepsi barat terhadap Islam.

Salah satu ulama Al Azhar ini Prof Saaed Attia Ali Mottaw mengatakan kondisi yang terjadi di dunia saat ini sama seperti halnya yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW dimana antara agama, suku dan kepercayaan saling mencurigai dan mengkafirkan. Menurutnya, jalan untuk menengahi tersebut tentunya dengan mengedepankan cara yang Rasulullah SAW ajarkan.

"Situasi ini lah yang terjadi, atau de javu, jalan keluarnya tida lain yakni mencontohkan yang dijalankan nabi dan teladan-teladan beliau," ujar ulama yang juga seorang Dekan di Universitas Al Azhar tersebut.

Caranya menurut Saaed yakni dengan membuat kesepakatan dan dialog dengan tujuan mempersatukan umat. Dengan begitu, ia meyakini akan menciptkan kondisi dan situasi hidup berdampingan secara damai.

"Tentu saling percaya satu sama lain, dan atas dasar taaruf inilah, dibangunlah kerjasama, ini cara islam," ujarnya.

Adapun ulama lain yang mengunjungi PP Muhammadiyyah ini yakni Hosny Metwally Mohammed Abdelmoula, Ahmed Khalifa Sharkawy Ahmed yang turut didampingi duta besar Mesir untuk Indonesia. Kunjungan ketiga ulama ini sebagai bagian dari kunjungan ke-18 negara lainnya dalam menebarkan perdamaian dalam Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement