REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, salah satu tantangan berat bangsa Indonesia, khususnya umat Islam adalah pesatnya kemajuan saat ini.
Hal itu dikatakan pria yang biasa disapa JK saat memberikan sambutan pada acara Buka Bersama Wapres dengan tokoh-tokoh Islam di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dilansir dari website dmi.or.id, Sabtu (27/6).
“Kita menghadapi situasi dan tantangan yang kian berat, yakni kemajuan zaman itu sendiri. Tentu saja kemajauan dalam berbagai sektor kehidupan,” ujar Wapres.
Menurut JK, bila ada 100 orang kaya di Indonesia, yang Muslim mungkin tak lebih dari 10 persennya. Artinya, kata JK lagi, umat Islam sangat tertinggal dalam bidang perekonomian.
“Selalu saya katakan, kalau masjid banyak, karena memang kita mayoritas. Tapi, kalau bicara umat Islam yang kaya, kita jadi minoritas. Taruhlah ada 100 orang kaya, atau 10 orang kaya Indonesia, mungkin hanya 10 persennya saja yang Muslim,” paparnya.
Karena itulah, lanjut Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut, umat Islam perlu kerja keras untuk mencapai kemajuan. Tanpa kerja keras dan keterampilan, sulit rasanya umat Islam dapat mengejar ketertinggalan.
Hadir dalam acara buka bersama antara lain mantan ketua MK, Jimly Asshiddiqy dan Mahfud MD, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkominfo Rudiantara, Ketua MUI Amidhan, Wasekjen MUI Amirsyah Tambunan, pengusaha Aksa Mahmud, mantan Mendikbud Bambang Sudibyo, Rais Syuriah PBNU Masdar Masudi, dan puluhan tokoh Islam lainnya serta jajaran pengurus pusat DMI. Hadir pula perwakilan umat Islam dari Nusa Tenggara Timur.