REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Panitia Seleksi (Pansel) untuk pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Abdul Jamil mewanti-wanti bahwa pimpinan Baznas untuk lima tahun ke depan sudah mempunyai tantangan yang berat dalam rangka memajukan Baznas sebagai lembaga zakat yang dinaungi pemerintah.
Menurut Djamil, pimpinan Baznas harus bisa mengembalikan kepercayaan dari masyarakat untuk mau mendonasikan zakatnya melalui Baznas. Sebab selama ini ia melihat publik lebih gemar menyalurkan zakatnya melalui lembaga zakat swasta.
“Publik masih percaya kepada swasta untuk mengelola zakat. Ini sebuah tantangan bagi pimpinan Baznas,” katanya dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Parlemen Senanyan Jakarta, Kamis (25/6) malam.
Selain harus menggalang kepercayaan publik kepada Baznas, ia juga menilai Baznas harus dapat memainkan peran untuk pemerataan perekonomian di dalam masyarakat terutama umat Islam.
Ia pun mengharapkan Baznas dapat memberdayakan donasi zakat yang diberikan tersebut dapat untuk mengubah perekonomian mustahik atau pemerima zakat untuk kelak bisa menjadi muzakki atau pemberi zakat.
Dalam rapat dengan DPR tersebut Djamil menjelaskan bahwa tim mereka sudah berhasil menjaring 16 nama calon pimpinan Baznas yang direkomendasikan kepada presiden. Presiden pun sudah memilih delapan nama untuk dijadikan sebagai calon pimpinan Baznas untuk kemudian harus dipertimbangkan oleh DPR.
Tim Pansel Baznas menilai nama-nama yang dipilih oleh presiden merupakan orang-orang terbaik dan punya kombinasi dari latar belakang yang beragam.
“Ada mereka yang ahli ekonomi, ada ahli fikih, ada yang sudah malang melintang mengelola zakat,” ujar Djamil.